1.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
begitu pesat akhirakhir ini menyebabkan para pengembang khususnya di bidang IT
berlomba-lomba untuk membuat berbagai macam aplikasi baru yang dapat dipasarkan
di kalangan masyarakat.Mulai dari tampilan, gaya bermain, grafis permainan,
resolusi gambar dan lain sebagainya. Tak kalah juga bervarisasinya tipe
permainan seperti permainan perang, petualangan, perkelasshian dan game online
jenis lainnya yang membuat menariknya permainan. Semakin menarik suatu
permainan maka semakin banyak orang yang memainkan game online tersebut. Yang
mendominasi memainkan game adalah
kalangan pelajar, mulai dari TK, SD, SMP, dan
SMA.
2.
Kajian pustaka
Game adalah sebuah
aplikasi atau software yang dibuat dengan tujuan untuk menghibur penggunanya.
Dalam membuat aplikasi game oriantasinya adalah pada apa yang sedang menjadi
trend dan apa yang banyak orang atau pengguna sukai, meskipun sebenarnya tidak
dibutuhkan oleh pengguna [1]. Android Smartphone, adalah salah satu sistem
operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi
middleware dan aplikasi. Arsitektur Android terdiri dari Application, Android
dihadirkan dengan serangkaian aplikasi inti termasuk klien email, program SMS,
kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain [2]. Kemudian Application
Framework, dengan platform pengembangan yang terbuka,pengembang android
menawarkan kemampuan untuk membangun aplikasi yang sangat kaya dan inovatif.
Kemudian Libraries, android telah memasukkan satu set C/C++ library yang
digunakan oleh berbagai komponen sistem android. Android Runtime, android juga
telah termasuk satu set library inti yang menyediakan sebagian besar fungsi
yang tersedia di library inti dari bahasa pemrograman Java. Android mengandalkan
Linux versi 2.6 untuk layanan sistem inti seperti keamanan, manajemen memori,
manajemen proses, network stack, dan driver model Kernel juga bertindak sebagai
lapisan abstraksi antara hardware dan seluruh software stack.
Physics Game
merupakan sebuah pengenalan hukum fisika ke dalam mesin simulasi atau suatu
permainan tertentu, khususnya di dalam komputer grafis 3D, sebagai tujuan untuk
membuat efek terlihat lebih nyata bagi yang mengamatinya Biasanya, physics game
hanya berupa suatu pendekatan dengan ilmu fisika yang sebenarnya, namun
perhitungan yang dilakukan di dalamnya tetap menggunakan nilai-nilai diskrit
[2].
3.
Perancangan System
Metode perancangan
sistem dengan menggunakan Prototype model, yaitu merupakan model perancangan
sistem dimana kebutuhan diubah menjadi sistem yang bekerja (Working System)
yang diperbaiki secara terus menerus.
Proses dari
perancangan sistem untuk physics game FixFit dengan menggunakanprototype model,
dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengumpulan Kebutuhan Pengguna yaitu
mengidentifikasi kebutuhan dasar
pengguna melalui proses requirement
dan analisis. Pengembang mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penelitian
dengan mencoba memainkan dan membandingkan beberapa physics game yang sudah
ada, mencari data tentang cara dan penjelasan untuk perancangan dan
pengembangan physics game yang baik, mencari data tentang physics game yang
paling banyak dimainkan. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apa yang
membuat kebanyakan orang merasa senang di dalam memainkan suatu physics game.
2. Perancangan Prototype. Informasi yang didapat kemudian digunakan
sebagai acuan pengembangan prototype untuk perancangan sistem. Dalam
perancangan sistem, pengembang merancang prototype sesuai dengan requirement
yang telahdilakukan dan di analisis pada tahapan sebelumnya. Prototype yang
dibangun merupakan tipe reusable prototype, dimana prototype lama akan
digunakan kembali untuk disempurnakan menjadi sistem yang akan dipergunakan
berikut prototype yang dibuat dalam proses perancangan sistem. Pada tahapan ini
yang akan dijelaskan adalah definisi, aturan dan rincian dari physics game yang
sedang dirancang.
3. Evaluasi Prototype. Pengembang akan bekerja sama dengan 30 tester
untuk menentukan seberapa baik prototype yang telah dibuat didalam memenuhi kesenangan
dan memberikan saran tentang bagaimana untuk memperbaiki prototype tersebut.
Pengembang menggunakan model XgameFlow untuk melakukan pengujian kesenangan
kepada tester saat memainkan game pada perangkat android smartphone. Kemudian
feedback dari tester akan dipergunakan sebagai acuan untuk memperbaiki
prototype yang telah dibuat sebelumnya. Hasil revisi dari prototype tersebut
selanjutnya akan diberikan kembal pada tester yang sama untuk kemudian
dievaluasi dan dinilai kembali.
4.
Implementasi
Terdapat dua
tahapan prototype, setiap prototype yang dirancang akan diujikan kepada 30
tester, penilaian dari 30 tester tersebut kemudian akan dianalisa dan dijadikan
acuan untuk masuk ke dalam tahapan berikutnya. Terdapat beberapa perbaikan dan
penambahan fitur pada game prototype-two yang tidak tersedia pada game
prototype-one. Prototype one, dibuat rancangan pertama dari physics game “Fix and
Fit” yang kemudian diujikan kepada 30 tester dengan menggunakan model
XGameFlow. Dalam pengujian tersebut, tester memberikan penilaian serta memberikan
saran untuk menambahkan beberapa fitur yang masih belum tesedia, memperbaiki
dan menyederhanakan tampilan agar lebih mudah untuk dipahami. Prototype two
telah ditambahkan beberapa fitur baru, dibenahi dan diperbaiki sehingga menjadi
lebih sesuai dengan apa yang diharapkan, karena dari hasil pengujian kesenangan
yang dilakukan dengan menggunakan model XGameFlow, prototype ini mendapatkan
hasil panilaian yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan prototype sebelumnya.
5.
Hasil Pengujian System
Pengujian merupakan elemen kritis dari jaminan
kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi,
desain, dan pengkodean. Sebenarnya, pengujian merupakan suatu langkah dalam
proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak
dari pada membangun [5]. Sebelum masuk penjelasan tentang tahap pengujian akan
digambarkan terlebih dahulu rangkaian metode pengujian yang akan dilakukan
untuk memberikan pandangan tentang cara pengujian yang diterapkan.
6.
Simpulan
Berdasarkan
informasi yang telah diperoleh, hasil analisa, dan hasil pengolahan data maka
dapat diambil kesimpulan bahwa pengembangan physics game berbasis android
smartphone dengan menggunakan actionscript 3.0 dan QuickBox2D dapat dilakukan
dengan baik dan dapat berjalan dengan semestinya pada perangkat android smartphone
sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan pengujian game pada sisi kesenangan
pengguna yang telah dilakukan kepada 30 tester, dapat digambarkan bahwa physics
game “Fixfit” menarik untuk dimainkan, melatih dan meningkatkan konsentrasi,
tidak monoton sehingga tidak membosankan, dapat melatih daya logika dan
menantang untuk dimainkan.
Dampak Positif:
- Pelajar memiliki fokus yang lebih terhadap apa yang
terjadi disekelilingnya.
- Pelajar dapat menguasai komputer dengan baik.
- Pelajar akan menjadi berpikir lebih kreatif.
- Otak pelajar menjadi lebih efektif dalam berpikir.
Dampak Negatif :
- Pelajar menjadi malas belajar.
- Pelajar menjadi lupa waktu.
- Keterampilan sosial pelajar berkurang.
- Pelajar mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi terhadap pelajaran
karena terus menerus memikirkan game yang sedang dimainkan.
Referensi :
eprints.uny.ac.id/.../Jurnal%20Game%20Edukasi%20Ular%20Tangga.pd..
http://aliakbar50411593.blogspot.com/2014/04/journal-teknologi-perkembangan-game.html